Tuesday, April 19, 2005

Mencermati perasaan takut.
Gua pernah nulis tentang membunuh keinginan di sini Rasa takut membuat kita memboroskan tenaga yang lebih dan membuat kita tidak nyaman. Takut akan kesepian, takut akan keramaian, takut akan sesuatu yang membuat kita takut, :p. Mengapa kita keburu kabur begitu rasa takut itu datang, kenalilah rasa takut itu, hadapi dan rasakan rasa takut itu ketika dia datang.
Kadang takut akan sesuatu membuat seseorang ingin menangis karenanya tapi dia tidak menangis, karena kata orang menangis itu cengeng, bla-bla kata orang, i personally don't care much about kata orang. Gua pernah takut kesepian, berharap tidak akan ada lagi kesepian. Tapi apa yang gua takutkan selalu datang dan tak akan habis. Karena yang membuat "kesepian" datang bukanlah orang lain, tapi gua sendiri. Kalau setiap saat gua sendiri gua anggap itu kesepian, so apa ada orang yang akan menemani gua tiap detik selama gua hidup? Kesepian akan selalu datang karena gua yang menciptakan saat-saat kesepian itu. Ada orang yang bisa sibuk sendiri dan sibuk berjam-jam tanpa merasa kesepian. Terutama kalau dia sedang mengerjakan apa yang disukainya, hobi or pekerjaan. Tapi di saat yang lain ada orang yang mengerjakan sesuatu berjam-jam dan setelah itu dia tetap merasa kesepian.
Rasa takut tidak akan pernah habis kecuali kita sendiri telah mengenali rasa itu. Kita tidak akan terluka atau menambah ketakutan kita kalau kita mengenali rasa takut itu sendiri.
Betapa sering kita merasakan sesuatu pada seseorang (baik rasa suka maupun rasa tidak suka), dan kita tidak pernah mengatakannya karena kita terlalu takut bahwa pengungkapan dengan kata-kata akan berpengaruh terhadap hubungan kita. Tapi kalau memang kita mengharapkan sebuah hubungan yang lebih baik, sudah sewajarnya kita tidak perlu berfikiran kalau mengatakan isi hati kita akan mengakibatkan sesuatu yang buruk. Ini akan kita alami berkali-kali, dan yakinlah bahwa dengan mengungkapkan apa yang kita rasakan dan kita alami akan membuat sesuatu menjadi lebih baik.
Kalau kita sudah mengenali rasa takut kita akan sesuatu, seperti air putih yang kita minum setiap hari, dan kita tidak pernah ragu kalau air putih pun akan tetap menghilangkan rasa haus. Rasa takut akan menjadi hal yang biasa, tidak ada yang perlu ditakutkan dari rasa takut. T-a-k-u-t hanyalah lima huruf yang membentuk arti yang sangat ditakuti oleh orang yang belum mengenalnya.
Kenali "penjahatnya" dan dia tidak akan mengganggumu lagi. /heh

No comments: